15 Desember 2025

Mau Liburan Aman? Jangan Salah Bawa Colokan! Ini Jenis Colokan Listrik di Dunia

cover colokan listrik

Liburan Natal dan Tahun Baru menjadi momen yang paling ditunggu untuk bepergian bersama keluarga atau menjelajahi destinasi baru. Namun, di balik persiapan tiket dan penginapan, masih banyak orang yang lupa memperhatikan perbedaan colokan listrik di setiap negara.

Padahal, kesalahan membawa colokan listrik atau adaptor yang tidak sesuai dapat membuat perangkat elektronik tidak bisa digunakan. Bahkan, risiko seperti panas berlebih, korsleting, hingga kerusakan perangkat bisa terjadi. Oleh karena itu, memahami jenis colokan listrik di dunia menjadi langkah penting agar liburan tetap aman dan nyaman.

Mengapa Colokan Listrik Berbeda di Setiap Negara?

Setiap negara memiliki standar kelistrikan masing-masing yang dipengaruhi oleh sejarah, regulasi keselamatan, dan sistem instalasi listrik. Perbedaan ini mencakup bentuk colokan, jumlah pin, sistem grounding, hingga tegangan listrik.

Saat ini, secara global terdapat 15 jenis colokan listrik, yang dikenal dengan kode Tipe A hingga Tipe O. Setiap tipe digunakan di wilayah tertentu dan tidak selalu kompatibel satu sama lain. Inilah alasan mengapa traveler perlu memahami jenis colokan listrik sebelum berangkat liburan.

Fungsi Colokan Listrik

Steker listrik atau yang dikenal dengan sebutan colokan listrik merupakan sebuah alat bantu yang di tempatkan pada ujung kabel listrik dan berfungsi untuk menghubungkan alat elektronik ke stop kontak yang di aliri sumber listrik agar alat elektronik dapat digunakan.

15 Jenis Colokan Listrik di Dunia

Berikut adalah daftar jenis colokan listrik yang digunakan diberbagai negara menurut International Electrotechnical Commission (IEC).

1. Tipe A

Colokan listrik tipe A, colokan ini memiliki dua pin vertikal datar dan tidak dilengkapi grounding. Pin pada colokan ini dilengkapi dengan lubang yang berfungsi untuk mencengkeram pada stop kontak, stop kontak tipe ini dilengkapi benjolan dibagian dalam agar colokan listrik tidak tergelincir dan tidak mudah lepas.

Colokan listrik tipe ini digunakan di negara Bangladesh, Kamboja, China, Jepang, Myanmar, Filipina, Taiwan, Thailand, Maldives, Vietnam, Bahamas, Barbados, Bermuda, Kanada, Kolombia, Kosta Rika, Kuba, Jamaika, Meksiko, Peru, Puerto Rico, Trinidad & Tobago, Amerika Serikat (AS), Kanada dan Meksiko.

2. Tipe B

Colokan listrik tipe B, memiliki dua pin vertikal datar dan dilengkapi dengan pin grounding berbentuk bulat. Pin grounding ini lebih panjang dari dua pin lainnya, sehingga alat elekronik akan menuju titik grounding terlebih dahulu sebelum aliran listrik tersambung. Kapasitas arus listrik pada colokan tipe B adalah 15 ampere.

Colokan tipe B ini dipakai di Jepang, Thailand, Taiwan dan Filipina.

3. Tipe C

Colokan listrik tipe C (Europlug), memiliki dua pin berbentuk bulat. Lebih cocok digunakan pada stop kontak bulat berukuran 4,0–4,8 mm pada pusat 19 mm. Colokan listrik tipe C umumnya digunakan pada peralatan elektronik yang membutuhkan kurang dari 2,5 ampere.

Tak heran dengan colokan listrik jenis ini karena dipakai di Indonesia, namun negara lain pun memakainya yaitu Argentina Bangladesh, China, Chili, Maroko, Paraguay, dan negara-negara di Eropa (kecuali Irlandia, Siprus, dan Malta).

4. Tipe D

Colokan listrik tipe D, memiliki tiga pin berbentuk bulat dengan pola segitiga, satu pin diantaranya adalah berfungsi sebagai grounding, kapasitas arus listrik pada colokan tipe D adalah 15 ampere.

Umunya colokan listrik tipe D dipakai oleh India dan Nepal, tetapi dipakai juga di negara Bangladesh, Bhutan, Hong Kong, Makau, Maldives, Monaco, Myanmar hingga Srilanka.

5. Tipe E

Colokan listrik tipe E, memiliki dua pin bulat berukuran 4,8 mm dengan jarak 19 mm, dilengkapi lubang sebagai pin grounding male dengan kekuatan 16 ampere.

Colokan jenis ini banyak digunakan oleh negara Perancis, Belgia, Polandia, Slovakia, Republik Ceko, Denmark, Etiopia, Perancis, Israel, Monaco dan Maroko.

6. Tipe F

Colokan listrik tipe F (Schuko), memiliki dua pin berbentuk bulat dan berukuran 4,8 mm dengan jarak 19 mm. Jenis ini mirip dengan colokan Tipe E tetapi memiliki dua klip grounding di sisi atas dan bawah. Colokan tipe F berkekuatan hingga 16 ampere.

Bagi masyarakat Indonesia ini sangat tidak asing, tetapi negara lain pun ternyata banyak yang menggunakanya yaitu Eropa, Russia (selain Inggris Raya dan Israel), Bhutan, Mesir, Etiopia, Makau, Peru, Rusia, Korea Selatan, Vietnam, Thailand, Turki dan Uruguay.

7. Tipe G

Colokan listrik Tipe G, memiliki tiga bilah persegi panjang dengan pola segitiga, biasanya stop kontak tipe ini terdapat penutup pada lubang agar tidak benda lain tidak masuk. Colokan tipe G ini berkekuatan 3 ampere digunakan untuk alat elektronik yang berkapasitas aliran listrik rendah, seperti komputer atau laptop dan 13 Ampere untuk alat elektronik yang berkapasitas aliran listrik lebih besar, seperti kulkas, penanak nasi atau oven elektrik. Jenis ini biasanya digunakan di Inggris, Eropa, Irlandia, Malta, Malaysia dan Singapura.

8.  Tipe H

Colokan listrik Tipe H, tipe ini colokan yang unik karena hanya dipakai di negara Israel, memiliki tiga pin datar berpola segitiga serta dilengkapi pin grounding yang berukuran panjang 19 mm.

9. Tipe I

Colokan listrik Tipe I, memiliki tiga pin datar berpola V serta dilengkapi dengan pin grounding, namun tersedia juga dua pin saja tanpa grounding. Colokan ini tersedia dengan kekuatan 10 dan 15 ampere. Pada umumnya digunakan di negara Argentina, Australia, China, Fiji, Myanmar, New Zealand dan Uruguay.

10. Tipe J

Colokan listrik tipe J, memiliki dua tiga pin berbentuk bulat berpola segitiga 30 derajat dan dilengkapi dengan pin grounding. Colokan tipe J diberi nilai 10 ampere dan hanya dipakai di Maldives, Swiss dan Liechtenstein.

11. Tipe K

Colokan listrik tipe K, memiliki tiga pin berbentuk bulat berpola V serta dilengkapi dengan pin grounding pada sisi bawah. Jenis ini mirip dengan tipe F, perbedaanya hanya saja bentuk dari pin grounding. Biasanya digunakan pada negara Bangladesh, Denmark, Faroe Islands, Greenland, Guinea, Madagascar dan Senegal.

12. Tipe L

Colokan listrik tipe L, terdapat dua macam yaitu berkekuatan 10 dan 16 ampere. Versi 10 ampere memiliki tiga pin berbentuk bulat dengan tebal 4 mm yang berjarak 5.5 mm. Sedangkan untuk versi 16 ampere memiliki tiga pin berbentuk bulat dengan tebal 5 mm yang berjarak 8 mm. Kedua versi ini masing-masing dilengkapi dengan pin grounding. Biasanya dipakai oleh negara Chili, Kuba, Etiopia, Italia, Maldives, San marino dan Uruguay.

13. Tipe M

Colokan listrik tipe M, memiliki tiga pin berbentuk bulat berpola setigita, satu pin atas sebagai grounding. Tipe ini sangat mirip dengan colokan tipe D namun ukuran pinnya lebih besar dan berkapasitas arus listrik  15 ampere. Biasanya colokan ini digunakan oleh negara Bhutan, India, Israel, Makau, Nepal, Singapura, Sri Lanka, dan Afrika Selatan.

14. Tipe N

Colokan listrik tipe N, terdapat dua macam yaitu berkekuatan 10 dan 20 ampere. Versi 10 ampere memiliki tiga pin berbentuk bulat dengan tebal 4 mm. Sedangkan untuk versi 20 ampere memiliki tiga pin berbentuk bulat dengan tebal 4.8 mm. Kedua versi ini masing-masing dilengkapi dengan pin pada bagian atas sebagai grounding, tipe ini sangat mirip dengan tipe J yang membedakan ialah ketahanan arus listriknya. Colokan tipe ini digunakan oleh negara Brasil, Goias, Sao Paulo, Esprito Santo, Parana, dan Bahia.

15. Tipe O

Colokan listrik tipe O, tipe ini dirancang pada tahun 2006 serta hanya digunakan oleh negara Thailand. Tipe ini terdapat tiga pin berbentuk bulat berpola segitiga dilengkapi dengan selongsong insulasi sepanjang 10 mm, satu pin bagian atas sebagai grounding yang berdiameter 4.8 mm serta panjang 19 mm dan berkekuatan 16 ampere.

Jenis Colokan Listrik yang Paling Sering Ditemui Saat Liburan

Dari berbagai jenis colokan listrik di dunia, Tipe C, G, dan A/B merupakan yang paling sering ditemui oleh wisatawan. Tipe C umum digunakan di Indonesia dan Eropa, sementara Tipe G banyak dijumpai di Singapura dan Inggris. Tipe A dan B lazim digunakan di Amerika dan Jepang.

Dengan memahami tipe-tipe ini, Anda dapat memilih adaptor yang tepat dan menghindari masalah kelistrikan selama liburan.

Tips Aman Menggunakan Colokan Listrik Saat Liburan

Agar liburan tetap aman, perhatikan beberapa tips berikut:

  • Gunakan adaptor universal berkualitas
  • Periksa tegangan listrik negara tujuan

  • Hindari stop kontak bertumpuk

  • Pastikan colokan dan kabel tidak longgar

  • Gunakan kabel listrik berstandar keamanan

Langkah sederhana ini dapat membantu mencegah risiko kerusakan perangkat elektronik maupun bahaya kebakaran.

Baca Juga : Hati-hati! Ini Penyebab Stop Kontak Meleleh atau Terbakar

Selain colokan listrik, kualitas kabel listrik juga sangat berpengaruh terhadap keamanan penggunaan listrik. Kabel yang tidak sesuai standar berisiko menyebabkan panas berlebih, korsleting, hingga kebakaran, terutama saat digunakan dalam waktu lama.

Oleh karena itu, penggunaan kabel listrik yang telah memenuhi standar nasional dan internasional menjadi bagian penting dari persiapan kelistrikan, baik di rumah maupun saat liburan.

Kesimpulan

Perbedaan colokan listrik di dunia bukan sekadar soal bentuk, tetapi juga menyangkut faktor keselamatan. Dengan mengenali jenis colokan listrik dari Tipe A hingga Tipe O, Anda dapat mempersiapkan perlengkapan yang tepat dan menikmati liburan tanpa kendala listrik.

Persiapan yang matang akan membuat perjalanan lebih aman, nyaman, dan bebas dari risiko kelistrikan yang tidak diinginkan.

Untuk mendukung kebutuhan kelistrikan yang aman dan andal, Sutrado Kabel menyediakan kabel listrik berkualitas premium yang telah memenuhi standar SNI dan IEC. Produk kami dirancang untuk instalasi rumah, industri, hingga infrastruktur modern.

Kunjungi situs resmi kami di https://sutrakabel.com dan Konsultasi gratis untuk kebutuhan kabel listrik Anda.