Listrik merupakan sumber tenaga yang memiliki segudang manfaat. Arus Listrik digunakan untuk segala macam kebutuhan mulai dari menyalakan benda-benda elektronik, penerangan dan lain-lain. Namun, agar lebih jelas alangkah baiknya kita juga perlu mengetahui seperti apa jenis-jenis dan hambatannya.
1. Pengertian Arus Listrik
Arus listrik merupakan aliran elektron yang bergerak dalam satuan waktu. Namun, hal ini memiliki arah yang berlawanan dengan arah elektron. Jika elektron yang bermuatan negatif, maka akan mengalir ke kutub positif. Sebaliknya, arah arus listrik menjadi berlawanan sehingga akan mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
Menurut KBBI, listrik dinamis merupakan laju aliran listrik yang melalui bagian atau titik tertentu dalam rangkaian elektronika. Muatan tersebut berupa elektron bermuatan positif atau negatif meliputi proton, ion positif, atau hole.
Perbedaan tegangan pada media penghantar juga mempengaruhi arus listrik. Jika tegangan semakin besar, maka akan mengalir juga makin membesar. Satuan arus listrik internasional berupa Ampere atau dilambangkan dengan A. Sedangkan dalam penulisan rumus, bersimbolkan I (Electric Current).
2. Jenis-Jenis
Arus listrik memiliki sifat yang dapat menciptakan suatu energi pada sebuah rangkaian listrik. Energi yang dihasilkan berupa energi panas, energi magnet, energi cahaya, serta reaksi kimia. Lalu, pada jenis ini terbagi menjadi dua, yaitu AC (Alternating Current) dan DC (Direct Current). Kedua jenis arus listrik tersebut saling berpengaruh besar dalam sumber tenaga penghidupan.
a. DC (Direct Current)
Arus Listrik DC (Direct Current) adalah arus searah, hal ini mengalir dari titik dengan tegangan tinggi ke tegangan rendah (kutub positif ke negatif). Dan sering di jumpai pada baterai atau aki.
b. AC (Alternating Current)
Arus listrik AC (Alternating Current) merupakan arus yang mengalir dengan tidak konsisten (berubah seiring garis waktunya). Jenis arus ini banyak kita jumpai dalam listrik hasil generator yang bersumber dari induksi. Keunggulan arus AC yakni memiliki tingkat efisiensi tegangan yang cukup besar. Selain itu, arus ini pun cenderung stabil dan tidak mudah terganggu distorsi.
3. Hambatan
Selain mengenal pengertian dan jenis-jenisnya, perlu juga untuk mengetahui tentang hambatan listrik. Hambatan listrik atau resistansi adalah kemampuan suatu benda mencegah atau menghambat aliran arus listrik. Resistansi listrik juga dapat diartikan sebagai besaran listrik yang pada suatu bahan atau perangkat yang dapat mengurangi aliran yang melewatinya.
Dalam penghitungan, satuan hambatan listrik biasa disebut ohm (?). Rumus hambatan listrik adalah R=V/I yang diketahui R merupakan hambatan (Ohm), V adalah tegangan (Volt), dan I sebagai kuat arus (Ampere).
4. Penggunaan Kabel
Setelah mengenal arus listrik, hambatan dan jenisnya, tentu kita dapat memilih jenis kabel yang tepat. Kabel berperan vital karena memang terbuat dari tembaga yang menjadi penghantar atau konduktor bagi listrik. Pilihlah kabel berkualitas agar arus listrik yang mengalir selalu aman dari risiko bahaya korsleting.
Seperti halnya produk kabel dari PT Sutrakabel Intimandiri (SUTRADO Kabel) yang menerapkan standar yang tinggi untuk semua produk kabel termasuk sistem manajemen mutu yang berkesinambungan.
Beberapa produk kabel unggulan yang dihasilkan SUTRADO Kabel sudah dipercaya untuk instalasi listrik tegangan tinggi atau rendah seperti kabel AAAC, kabel AAAC/S, kabel NFA2X, kabel NFA2X-T dan kabel NFA2XSY-T. Produk tersebut seluruhnya telah bersertifikat ISO 9001:2015 (standar manajemen mutu), ISO 140001:2015 (komitmen menjaga lingkungan) dan ISO 45001:2018 (kesehatan dan keselamatan kerja).
Tak hanya itu, kebutuhan kabel listrik Anda pun kini semakin mudah didapat dan proses pengiriman yang cepat serta mampu memberikan garansi hingga 5 tahun (S&K berlaku), serta layanan purna jual terdepan, kunjungi situs marketplace Tokopedia resmi kami di Sutrado Kabel Official, atau Anda dapat melakukan konsultasi secara gratis pada customer service kami – klik disini.