13 Juni 2017

Membangun Budaya 5R di Area Kerja

Membangun Budaya 5R di Area Kerja

Sebagai salah satu perusahaan pabrik Kabel Indonesia, PT. Sutrakabel Intimandiri terus melakukan perbaikan secara berkesinambungan terhadap sistem mutu dan lingkungan yang sesuai dengan kebijakan sistem manajemen terintegrasi PT. Sutrakabel Intimandiri yang merupakan salah satu dari penyuplai kabel listrik untuk PT. PLN Persero. Pada bulan Desember tahun 2014 PT. Sutrakabel Intimandiri telah meraih bendera emas dalam menerapkan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Ini merupakan pencapaian yang sangat tidak mudah, namun berkat kerja keras dan komitmen dari Top Manajemen dan seluruh staff PT. Sutrakabel Intimandiri bisa mendapatkan hasil yang terbaik.

Konsep 5R Dalam Sebuah Perusahaan –  Kerapihan tempat kerja dan kedisiplinan pekerja untuk menata area kerjanya menjadi faktor penting untuk meningkatkan efisiensi kerja dan juga menjaga kualitas mutu dan lingkungan. Karena tempat kerja yang tidak tertata dan penempatan peralatan atau perkakas yang tidak rapi dapat menghambat kelancaran pekerjaan, dan akan membuat waktu penyelasaian pekerjaan juga semakin lama. Pengenalan Budaya 5R kepada seluruh staff dan operator PT. Sutrakabel Intimandiri masih terus di lakukan melalui beberapa pelatihan-pelatihan internal kepada seluruh staff dan operator, karena hal ini sangat tidak mudah untuk membangun sebuah budaya 5R secara konsisten.

Konsep 5R atau 5S yang merupakan budaya kerja negara Jepang memberikan solusi untuk mengatasi masalah housekeeping ini. Konsep 5R adalah konsep pemanfaatan tempat kerja yang mencakup peralatan, dokumen, bangunan, atau ruangan, untuk menciptakan area kerja yang rapih dan meningkatkan disiplin kerja.

Mengapa Perlu menerapkan 5R di Perusahaan?

  1. Meningkatkan efisiensi kerja
  2. Meningkatkan produktifitas
  3. Meningkatkan Kualitas Kerja
  4. Menciptakan tempat yang aman dan nyaman untuk bekerja/ meningkatkan Kinerja K3
  5. Meningkatkan rasa kedisiplinan
  6. Meningkatkan citra perusahaan

Bagaimana Menurut Anda Meja Kerja di Bawah ini…?

Kaitan kerapihan dengan keselamatan kerja sangatlah erat, area kerja yang tidak rapi dapat menyebabkan kecelakaan, area kerja yang tidak bersih juga berbahaya. Oleh karena itu, penerapan nilai-nilai 5R atau 5S sangat membantu menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman.

5R atau 5S terdiri dari Ringkas (Seiri), Rapi (Seiton), Resik (Seiso), Rawat (Seiketsu), Rajin (Shitsuke).

Ringkas (Seiri)

Ringkas dapat dilakukan dengan cara menyingkirkan barang-barang, atau berkas yang tidak diperlukan dan memisahkan berkas atau barang yang sering digunakan dan yang jarang digunakan. Kebiasaan menyimpan atau mengumpulkan barang-barang tanpa mengetahui kapan akan digunakan akan menjadi sampah di area kerja kita, penumpukan barang-barang ini akan membuat area kerja kita tidak ringkas. Kebiasaan seperti itu akan memerlukan ruang yang semakin luas untuk menampung barang-barang tersebut.

 

Rapi (Seiton)

Anda pernah mengalami kehilangan alat tulis disaat-saat mendesak, atau kesulitan mencari berkas? Entah karena tertinggal diruangan lain atau karena lupa meletakkan, itu tanda bahwa tempat kerja anda tidak rapi. Rapi dapat dilakukan dengan mengatur barang-barang pada tempat yang telah disiapkan agar mudah diakses dan lebih efektif. Berikan label-label untuk memudahkan dalam mengakses, dan letakakkan barang yang berat dibagian bawah serta yang ringan dibagian atas.

 

Resik (Seiso)

Bersihkan seluruh area kerja agar lebih bersih, mulailah membersihkan dari bagian paling atas dan lanjutkan ke bagian bawah sampai semua area dibersihkan. Lakukan penggantian untuk barang atau perlengkapan yang mungkin sudah tidak layak, seperti kabel, lantai kerja yang rusak, selang yang bocor, keran yang rusak, dan sebagainya.

Rawat (Seiketsu)

Kondisi area kerja yang sudah rapih dan resik harus terus dijaga konsistensinya, buatlah standar prosedur untuk dijadikan acuan seluruh karyawan. Buatlah standar seperti warna label atau garis demarkasi di area kerja. Standar ini harus disahkan dan diletakkan pada area kerja yang mudah dilihat oleh seluruh karyawan.

 

Rajin (Shitsuke)

Semua konsep yang telah diterapkan ini harus tetap dijaga, untuk membantu agar penerapan 5R ini dapat terus dijaga. Dapat dilakukan dengan :

  • Pengembangan Kesadaran Karyawan
  • Inspeksi atau Audit 5R
  • Lomba 5R
  • Kampanye 5R (rambu, spanduk, banner, dan lainnya)
  • Lomba Ide perbaikan (Continuous Improvement)

Membangun budaya 5R di perusahaan tidaklah semudah yang dibayangkan, oleh karena itu peranan level Top manajemen sangat memegang peranan penting untuk memberikan contoh dan menjadi panutan dalam membangun budaya 5R di perusahaan. Aturan yang jelas dan pelaksanaan audit yang terus menerus sangat diperlukan, bila diperlukan, perlu adanya aturan mengenai sangsi terhadap karyawan yang tidak melaksanakannya.