26 Juni 2025

5 Langkah Pertolongan Pertama pada Seseorang yang Kesetrum

5 Langkah Pertolongan Pertama pada Seseorang yang Kesetrum

Pada era digital sekarang kebutuhan listrik semakin meningkat, hal ini karena perangkat elektronik untuk menunjang kegiatan sehari-hari (seperti handphone, tab, komputer, ac, penanak nasi dan sebagainya). Tak heran sebagai masyarakat Indonesia pernah atau sering merasakan sensasi kesetrum arus listrik yang kecil, tetapi hal ini justru akan membahayakan orang seseorang di masa mendatang.

Kesetrum adalah kondisi yang terjadi pada seseorang yang tidak sengaja menyentuh atau tersengat aliran listrik. Tingkat keparahan tersetrum diakibatkan sebab banyak aspek seperti jenis arus, besar atau kecilnya tegangan listrik, kesehatan tubuh hingga seberapa cepat memberikan pertolongan. Maka dari itu seseorang yang kesetrum harus cepat mendapatkan pertolongan.

Mengapa demikian, karena tubuh kita terdiri dari air yang dapat menjadi penghubung listrik. Namun bagaimana melakukan pertolongan pada seseorang yang kesetrum? Simak penjelasannya.

Sebelum menolong, jangan lakukan hal berikut !

  1. Menyentuh seseorang yang kesetrum, jika masih berhubungan dengan arus listrik.
  2. Jangan mendekat pada kabel yang bertegangan tinggi hingga arus listrik dipadamkan.
  3. Jangan memindahkan seseorang yang kesetrum.
  4. Tidak menggerakan tubuh yang kesetrum.

Ini yang harus dilakukan pada seseorang yang kesetrum.

  1. Jika memungkinkan segera matikan arus listrik. Jika tidak memungkinkan, jauhkan sumber listrik dari Anda dan orang tersebut menggunakan benda nonkonduktor (seperti kardus, kayu, plastik dan sebagainya).
  2. Hubungi nomor darurat 112. Jika orang tersebut telah mengalami luka bakar, sesak nafas, detak jantung tidak stabil, kejang-kejang hingga pinsan. Informasikan keadaan kondisi tubuh dan minta agar layanan ambulans tiba dilokasi.
  3. Kemudian cek kondisi tubuh dan pernapasan. Jika orang tersebut tidak memiliki sirkulasi (seperti tidak bergerak, tidak bernafas atau batuk). Lakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) atau dikenal dengan upaya pertolongan pertama gawat darurat.
  4. Jika terdapat tubuh yang terbakar, segera balut dengan perban atau kain kasa steril. Tidak disarankan dibalut dengan kain atau bahan berserat longgar (seperti tisu, kapas, handuk dan sebagainya) karena akan menempel pada tubuh yang terbakar.
  5. Poin terakhir, jika sudah dilakukan semua tunggu hingga ambulans tiba untuk proses penanganan selanjutnya. Hubungi keluarga yang bersangkutan dan lakukan investigasi area (jika kecelakaan tersebut berada dalam tanggungjawab perusahaan).

Perlu diketahui, kondisi tubuh jika kesetrum arus listrik.

1. Pengaruh terhadap jantung.

Tanpa disadari arus listrik dapat memicu kontraksi pada jantung, serta menyebabkan jantung berdenyut lebih kencang. Listrik juga dapat difungsikan sebagai alat pemicu jantung, biasanya digunakan di rumah sakit dengan penanganan dari dokter dan ahli medis.

2. Mengakibatkan sesak nafas.

Terpapar sengatan listrik juga dapat memicu seseorang menjadi sulit nafas, karena aliran listrik eksternal melalui tubuh sangat kuat yang menyebabkan kinerja jantung, sel saraf otak bahkan pada organ tubuh lain yang terganggu. Dan ini tidak boleh disepelekan, jelas sesak nafas akan berujung pada kematian. Segera hubungi ahli medis untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.

3. Merusak sistem saraf dalam tubuh.

Peran saraf dalam tubuh memiliki peran yang sangat penting, berfungsi untuk bekerja mengirim instruksi pada otak dan motorik organ tubuh. Jika saraf mulai melemah maka fungsi tubuh akan ikut melemah juga. Faktanya seseorang yang baru terkena paparan listrik tubuh akan merasa sangat lemas.

4. Bahaya terhadap organ tubuh lainnya.

Dampak bahaya jika seseorang terpapar arus listrik juga akan mempengaruhi organ tubuh lain. Pertama, pengaruh terhadap penglihatan mata hingga pendarahan pada bola mata. Kedua, pengaruh terhadap pendengaran seseorang terdengar seperti berdengung karena gendang telinga mengalami robek. Ketiga, pengaruh terhadap wanita hamil dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bahkan hingga kandungan tersebut.

Lakukan antisipasi area.

Terakhir, lakukan antisipasi area untuk meminimalkan timbulnya kebocoran dari arus listrik, biasanya diakibatkan oleh kebiasaan atau proses instalasi listrik. Faktor kebiasaan yang sering dilakukan seperti menyentuh perangkat listrik dengan tangan basah, membiarkan kabel listrik yang terkelupas, menggunakan ekstensi listrik berlebihan hingga tidak mengecek perangkat listrik secara berkala. Sedangkan faktor proses instalasi biasanya terjadi karena tidak menggunakan alat pencegah kebocoran arus seperti GCFI (Ground Fault Circuit Interupter), saat ditemui masalah tidak diserahkan pada orang yang ahli dibidang kelistrikan, tidak memakai alat listrik berlabel SNI hingga tidak menggunakan jenis atau ukuran kabel listrik berlabel SNI.

Baca Juga : Sangat Mudah! Ini Cara Menggunakan APAR yang Benar

Demi memberikan kepuasan bagi para konsumen, SUTRADO Kabel menerapkan sejumlah sistem manajemen mutu berkesinambungan. Tak heran jika parikan ini telah mengantongi sertifikat dari berbagai standar mutu baik domestik hingga tingkat global. Khusus untuk pangsa pasar Indonesia, seluruh produk SUTRADO Kabel sudah diimplementasikan sesuai dengan standar SPLN, LMK dan SNI yang tentunya sudah pasti terjamin aman, nyaman dan berguna.

Tak hanya itu, kebutuhan kabel listrik Anda pun kini semakin mudah didapat dan proses pengiriman yang cepat serta mampu memberikan garansi hingga 5 tahun (S&K berlaku), serta layanan purna jual terdepan, kunjungi situs marketplace Tokopedia resmi kami di Sutrado Kabel Official, atau Anda dapat melakukan konsultasi secara gratis pada customer service kami – klik disini.